Kamis, 20 Juni 2013

Visi Steve Jobs (Nilai - Nilai dalam Pengembangan Organisasi)


STEVE JOBS  :Percaya Pada Kekuatan Diri -Adalah seorang Steve Jobs yang menggunakan sebagai motivasi untuk mengubah impian ilmiah menjadi nyata.
Bagi Steve Jobs, visi adalah harapan yang membuatnya selalu gigih memperjuangkan apa yang ia yakini.
Orang yang hidup tanpa visi diibaratkan seperti bermain bola tanpa gawang. Ia hanya berlari, menggiring dan menendang bola selagi bisa. Cepat atau lambat, orang itu akan tergeletak karena letih atau bosan.
Tanpa visi, mungkin Steve Jobs sudah menyerah ketika komputer Apple generasi II gagal di pasar. Tanpa visi, mungkin Steve Jobs telah mengangkat bendera putih ketika ia dipecat dari Apple.
Tanpa visi, mungkin dunia tidak pernah mengenal Mac, iPhone, maupun iPad.
Sang pendiri Apple sangat percaya pada kekuatan visi. “Semua visi tentang komputer ada di kepala saya, lalu saya mulai membuat sketsa diatas kertas hingga menjadi sesuatu yang kemudian Anda kenal sebagai Apple” ucap Steve Jobs.
Berkat visi yang jelas dan jauh kedepan, Steve Jobs berhasil membawa Apple menjadi perusahaan raksasa. Perusahaan yang ia dirikan dengan modal ribuan dollar tersebut, kini telah menjelma menjadi salah satu perusahaan yang paling bernilai di dunia. Nilai kekayaan Apple diduga mencapai US$ 500 Milyar.



NILAI-NILAI DALAM ORGANISASI YANG DI KEMBANGKAN STEVE JOBS
1.       Penghargaan akan orang lain
2.       Percaya dan mendukung orang lain, sedangkan individu sendiri harus mempunyai tanggung jawab
3.       Pengamanan kekuasaan (mengurangi tekanan pada wewenang)
4.       Konfrontasi (masalah yang tidak disembunyikan)
5.       Partisipasi (melibatkan orang-orang yang mempunyai potensi dalam proses pengembangan organisasi)



PROSES PENGEMBANGAN ORGANISASI YANG DI KEMBNGKAN STEVE JOBS
1.       Pengenalan masalah
2.       Diagnosis Organisasional
3.       Pengembangan strategi perubahan
4.       Intervensi
5.       Pengukuran dan Evaluasi

STRATEGI PENGEMBANGAN ORGANISASI
YANG DI KEMBNGKAN STEVE JOBS
        Teknik pengembangan oraganisasi pada hakekatnya adalah strategi interfensi yang dapat dipergunakan untuk mengatasi dan memecahkan masalah yang dihadapi oleh organisasi atau di dalam melakukan perubahan-perubahan. Sampai sekarang cukup banyak teknik pengembangan organisasi yang telah dikembangkan oleh para pakar. 

Di antara teknik-teknik tersebut adalah sebagai berikut:


1.       Latihan Kepekaan (sensitivity taining); Merupakan teknik pengembangan yang pertama diperkenalkan dan ayang dahulu paling sering digunakan. Teknik ini sering disebut juga T-group. Dalam kelompok kelomok T (singkatan training) yang masing masing terdiri atas 6 – 10 peserta, pemimpin kelompok (terlatih) membimbing peserta meningkatkan kepekaan (sensitivity) terhadap orang lain, serta ketrampilan dalam hubunga antar-pribadi.
2.       Kisi Pengembangan Organisas; Pendekatan grip pada pengembangan organisasi di dasarkan pada konsep managerial grip yang diperkenalkan oleh Robert Blake dan Jane Mouton. Konsep ini mengevaluasi gaya kepemimpinan mereka yang kurang efektif menjadi gaya kepemimpinan yang ideal, yang berorientasi maksimum pada aspek manusia maupun aspek produksi.

3.       Survai Umpan Balik; Tiap peserta diminta menjawab kuesioner yang dimaksud untuk mengukur persepsi serta sikap mereka (misalnya persepsi tentang kepuasan kerja dan gaya kepemimpinan mereka). Hasil surveini diumpan balikkan pada setiap peserta, termasuk pada para penyelia dan manajer yang terlibat. Kegiatan ini kemudian dilanjutkan dengan kuliah atau lokakarya yang mengevaluasi hasil keseluruhan dan mengusulkan perbaikan perbaikan konstruktif.

4.       Konsultasi Proses; Dalam Process consultation, konsultan pengembangan organisasi mengamati komunikasi, pola pengambilan keputusan, gaya kepemimpinan, metode kerjasama, dan pemecahan konflik dalam tiap unit organisasi. Konsultan kemudian memberikan umpan balik pada semua pihak yang terlibat tentang proses yang telah diamatinya, serta menganjurkan tindakan koreksi.
5.       Pembentukan Tim; Adalah pendekatan yang bertujuan memperdalam efektivitas serta kepuasaan tiap individu dalam kelompok kerjanya atau tim. Teknik tim building sangat membantu meningkatkan kerjasama dalam tim yang menangani proyek dan organisasinya bersifat matriks.
6.       Transcational Analysis (TA); TA berkonsentrasi pada gaya komunikasi antar-individu. TA mengajarkan cara menyampaikan pesan yang jelas dan bertanggung jawab, serta cara menjawab yang wajar dan menyenangkan. TA dimaksudkan untuk mengurangi kebiasaan komunikasi yang buruk dan menyesatkan.

7.       Intergroup Activities; Fokus dalam teknik intergroup activities adalah peningkatan hubungan baik antar-kelompok.Ketergantungan antar kelompok , yang membentuk kesatuan organisasi, menimbulkan banyak masalah dalam koordinasi. Intergroup activities dirancang untuk meningkatkan kerjasama atau memecahkan konflik yang mungkin timbul akibat saling ketergantungan tersebut.

8.       Third-party Peacemaking;Dalam menerapkan teknik ini, konsultan pengembangan organisasi berperan sebagai pihak ketiga yang memanfaatkan berbagai cara menengahi sengketa, serta berbagai teknik negosiasi untuk memecahkan persoalan atau konflik antar-individu dan kelompok.

Referensi :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar